Minggu, 01 Juni 2014

Makalah Analisis Perancangan Jaringan Komputer

 Analisis Perancangan Jaringan Komputer

Tentang
Setting Wireless Controller

Tugas  ini Dibuat  Sebagai Tugas Mata
Kuliah Analisis Perancangan Jaringan
Komputer Semester Januari - Juli  2014


Oleh :
VICE PRAMUTIA DOLLY (1107012/2011)


PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

KATA PENGANTAR


Segala puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, karena dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah dari dosen mata kuliah Analisis Perancangan Jaringan Komputer. Dalam  penyusunan makalah ini banyak pihak yang membantu  maka melalui makalah ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Dosen pembimbing mata kuliah Analisis Perancangan Jaringan Komputer.
2.       Kedua orang tua yang selalu memberikan doa restunya sehingga makalah ini dapat   dibuat dengan baik.
3.      Rekan - rekan yang selalu memberikan dorongan dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman, serta para dosen pembimbing khusus nya yang membimbing dibidang pendidikan  yang bersifat membangun tentunya sangat penulis perlukan demi terbentuknya makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
                                                                                                Penulis,
Padang 06 Mei 2014


                                                                                                Vice Pramutia Dolly
1107012



DAFTAR ISI







BAB 1

PENDAHULUAN

Berkembangnya teknologi yang baru tidak selalu berarti teknologi yang lebih konvensional lantas ditinggalkan. Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan teknologi yang lama kedua hal ini saling melengkapi, teknologi baru tidak akan bisa dikembangkan tanpa adanya teknologi yang lama. Dan yang terpenting, diantara sederatan teknologi baru yang kini sedang berkembang, banyak diantaranya yang saling melengkapi sistem satu sama lain. Sebagai contoh, teknologi wireless bisa membantu aplikasi dalam teknologi satelit relai.
Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang wireless yang marak digunakan dalam perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini.

Batasan masalah dalam makalah ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas perlu dibatasi agar pembahasan lebih terfokus. Karena itu, penulis membatasi masalah mengenai wireless  pengertian wireless LAN, cara konfigurasi dan aplikasi-aplikasi WLAN.


1.      Mengetahui pengertian wireless
2.      Mengetahui keunggulan wireless
3.      Mengetahui kelemahan wireless
4.      Memahami langkah – langkah konfigurasi Access Point Controller

Dengan mempelajari tentang wireles controller ini diharapkan kita mengetahui apa itu pengertian wireless, keunggulan dari wireless, kelemahan wireless serta langkah – langkah untuk mengkonfigurasi access point controller. Dan dengan menggunakan wireless controller ini kita dapat mengetahui setiap orang yang akan menggunakan wireless hotspot tersebut, dimana orang yang akan menggunakan wireless ini akan ditanya username dan password, sehingga kita bisa mengontrol siapa saja yang menggunakan jaringan wireless.





Wireless dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data atau suara tanpa menggunakan media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
Wireless, atau nirkabel adalah suatu komunikasi antar dua titik atau lebih dimana gelombang elektromagnetik (bukan melewati kabel) membawa signal sebagian atau seluruh bagian dari jalur kamunikasi. Beberapa model peralatan wireless diantaranya adalah :
• Telepon selular dan radio panggil (pager) – dimana menyediakan sambungan untuk aplikasi bergerak dan musah dibawa baik untuk perorazngan maupun bisnis.
• Global Positioning System (GPS) – memberikan kemudahan pengguna seperti pengemudi mobil, truk, pilot pesawat terbang, kapten kapal laut untuk memastikan letak posisi mereka di permukaan bumi.
• Alat-alat komputer tanpa kabel – seperti mouse dan keyboard tanpa kabel sehingga membuqat keleluasaan bergerak bagi pengguna.
• Telepon Cordless – telepon standar namun dapat digunakan tanpa kabel. Berbeda dengan telepon selular, cordless memiliki batas jangkauan dan membutuhkan terminal yang tersambung dengan jaringan kabel telepon.
• Remote control – berupa suatu alat tanap kabel yang dapat mengendalikan sesuatu, misalnya mainan atau televisi dan radio.
• Two-way Radio – termasuk di dalamnya wakie-talkie atau layanan radio amatir (HT-handy-talkie) selayaknya pada komunikasi lainnya.
• Satellite television – memberikan kemampuan bagi penonton di hampir seluruh lokasi untuk memilih ratusan lebih saluran komunikasi yang berbeda.
• Wireless LAN – memberikan fleksible dan realibilitas utnuk para pengguna komputer dalam bisnis maupun non bisnis.
Wireless LAN adalah jaringan nirkabel merupakan sebuah Lan dimana transmisi data (pemgiriman maupun penerimaan data) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan segaian besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media kable atau kawat.

Wireless local area network (LAN Nirkabel) adalah sistem komunikasi data yang fleksibel yang dapat diimplementasikan sebagai perpanjangan atau pun sebagai alternatif pengganti untuk jaringan kabel LAN. Dengan menggunakan teknologi frekuensi radio, wireless LAN mengirim dan menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan akan sambungan kabel. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat mengkombinasikan antara konektivitas data dengan mobilitas user.

Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses informasi tanpa harus mencari tempat sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan network manager bisa menset up atau menambah jaringan tanpa harus melakukan instalasi atau pun penambahan kabel. Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel tradisional.
Mobility: Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel.
Installation Speed and Simplicity: Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang melalui atap atau pun tembok.
Installation Flexibility: Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel.
Reduced Cost-of-Ownership: Meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan wired LAN.
Scalability: Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas.

Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai hal dimungkinan terjadi pada lapisan fisik, antara lain:

Interception atau penyadapan.
Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh tools tools tersebut.
Injection
Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
Jamming.
Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.
Locating Mobile Nodes.
Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.
Access Control.
Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik.
Hijacking.
Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan pencurian atau modifikasi informasi.
Pada lapisan MAC (data layer) juga terdapat kelemahan yakni jika sudah terlalu banyak node (client) yang menggunakan channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun. Selain itu MAC address sangat mudah di spoofing (ditiru atau di duplikasi) membuat banyak permasalahan keamanan. Lapisan data atau MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam implementasi keamanan wifi berbasis WPA Radius (802.1x plusTKIP/AES).


Berikut ini merupakan hasil eksperimen, yang dilakukan di Magister Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada. Selaku IT Support di FMIPA termasuk di M.Kom UGM. Dengan mengambil berbagai informasi khususnya dokumentasi yang tercantum di website www.chillispot.info, akhirnya wireless access point controller menggunakan chillispot berhasil dilakukan. Dengan adanya controller ini, setiap orang yang akan menggunakan wireless hotspot akan ditanya username dan password, sehingga kita bisa mengontrol siapa saja yang menggunakan jaringan wireless. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para insan di dunia Teknologi informasi khususnya dunia Jaringan Komputer.
Silahkan baca langkah-langkah di bawah ini :

Spesifikasi Hardware Untuk Eksperimen

Intel Pentium III 667 Mhz
RAM 512 Mb
Hardisk 40 Gb
Access Point Model Linksys WAP54G
Network Interface Card (NIC) berjumlah 2 buah merek Realtek 8139
Dari dokumentasi yang ditemukan di website chillispot, kebutuhan hardware komputer bisa lebih rendah dari spesifikasi komputer diatas.

Persiapan Pendahuluan
Sebelum menginstall chillispot, kita memerlukan hardware dan software berikut ini:

PC yang telah terpasang 2 buah NIC. Dalam kasus kita kali ini menggunakan NIC Realtek 8139
CD installer Linux Redhat Enterprise 4 ES.
File Chillispot untuk Linux Redhat. File tersebut bisa diperoleh melalui situs www.chillispot.info. Untuk kali ini kita menggunakan versi binary rpm (chillispot-1.1.0.i386.rpm) yang sebenarnya diperuntukkan untuk Redhat 9, tapi disini kita mencoba untuk menginstallkan pada Redhat Enterprise 4
Instalasi Linux Redhat 4

PC yang telah terpasang 2 buah NIC, kita install dengan menggunakan Linux Redhat Enterprise 4 ES. Untuk instalasi pilih ”custom instalation”, karena nanti kita akan memilih paket-paket yang diperlukan saja. Ketika sedang dalam proses instalasi Linux Redhat ada beberapa opsi yang bisa kita pilih : Instalasi Type pilih “custom instalation” Sedangkan untuk bagian “Network Configuration” adalah seperti berikut ini :

eth0 merupakan jalur keluar untuk chillispot yang terhubung dengan jaringan internet. Bisa menggunakan konfigurasi static ataupun dhcp. Dalam kasus ini untuk eth0 penulis menggunakan IP : 10.6.6.254, NETMASK : 255.255.0.0. Jika anda mencobanya, silakan sesuaikan dengan IP dan NETMASK di rumah atau kantor anda,eth1 merupakan jalur masuk untuk chillispot yang akan kita hubungkan dengan access point Linksys WAP54G.
eth1 tidak usah kita konfigurasi IP-nya,karena nanti secara otomatis akan dikonfigurasi oleh chillispot.
Untuk konfigurasi yang lain adalah :

HOSTNAME:gw.wifimkom.ugm
GATEWAY: 10.6.1.254
Primary DNS: 172.16.30.7
Untuk Bagian HOSTNAME, GATEWAY, Primary DNS, sesuaikan dengan tempat anda. Bagian Firewall bisa kita pilih “enable firewall”, sedangkan nuntuk bagian selinux penulis memilih untuk men-”disable” saja.

Untuk pilihan paket-paket yang diistall, paket freeradius dan webserver jangan lupa untuk dimasukkan. Jika instalasi sudah selesai, reboot komputer dan login sebagai root.

Instalasi dan Konfigurasi Chillispot

File Chillispot yang telah didownload dalam bentuk rpm kita installkan pada Redhat Linux Enterprise 4 ES.

# rpm -ivh chillispot-1.1.0.i386.rpm

Setelah file chillispot tersebut sukses kita install, selanjutnya kita akan konfigurasi file tersebut di bagian /etc/chilli.conf. Dalam kasus ini Chillispot, Webserver dan Radiusserver (Freeradius) terinstall pada komputer yang sama. Jadi konfigurasi file chilli.conf adalah seperti dibawah:

radiusserver2 127.0.0.1
radiussecret testingaja
dhcpif eth1
uamserver https://192.168.182.1/cgi-bin/hotspotlogin.cgi/
uamsecret testingaja
radiusserver1 127.0.0.1
Konfigurasi diatas adalah konfigurasi minimum, untuk konfigurasi lebih kompleks,silakan baca dokumentasinya di www.chillispot.info. Setelah selesai melakukan konfigurasi, simpan file konfigurasi tersebut.Kemudian jalankan chillispot dengan mengetikkan

#service chilli start

agar chillispot langsung aktif ketika komputer direboot ulang, maka perlu diaktifkan secara otomatis agar di load ketika komputer hidup. Jalankan perintah

# chkconfig chilli on

Konfigurasi Firewall

Konfigurasi firewall sangat penting dilakukan untuk melakukan proteksi chillispot dari traffic internet yang tidak kita percayai. Untuk memudahkan kita dalam melakukan seting firewall, kita bisa menggunakan scripts firewall milik chillispot. Scripts tersebut bisa ditemukan di usr/share/doc/chillispot-1.1.0/firewall.iptables. Kita bisa edit scripts tersebut sesuai dengan keinginan kita. Kemudian kita copy  scripts tersebut ke /etc/init.d, langkah-langkahnya kira kira seperti dibawah ini :

#/etc/init.d/iptables stop

#/usr/share/doc/chillispot-1.1.0/firewall.iptables

# /etc/init.d/iptables save

Perintah diatas mempunyai maksud, pertama kita hentikan firewall yang sudah berjalan, kemudian kita jalankan firewall yang baru dan yang terakhir simpan.

Agar chillispot bisa melakukan forwarding paket, Opsi IP Forwarding kita hidupkan di kernel dengan melakukan editing di /etc/sysctl.conf/

net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1.

Agar konfigurasi di /etc/sysctl.conf bisa aktif, kita bisa  reboot server tersebut atau bisa juga dengan menjalankan perintah :

# /sbin/sysctl – p

Instalasi dan Konfigurasi UAM Web Server

Syarat pertama yang harus dilakukan adalah dengan menginstallkan apache web server di Linux. Kemudian kita akan melakukan konfigurasi apache agar mampu melakukan request username dan password dari client wireless. Ketika melakukan instalasi chillispot, file hotspotlogin.cgi yang diperlukan dalam eksperimen ini otomatis diletakkan di /usr/share/doc/chillispot-1.1.0/hotspotlogin.cgi. Yang perlu kita lakukan adalah mengcopy file hotspotlogin.cgi ke dalam direktori web. Defaultnya biasanya terletak di /var/www.

#cd /usr/share/doc/chillispot-1.1.0

#cp hotspotlogin.cgi /var/www/cgi-bin

Setelah itu edit terlebih dahulu file hotspotlogin.cgi. Edit bagian

$userpassword=1;

$uamsecret = “testingaja”

setelah diedit seperti dibagian atas simpan dan jalankan Apache websernya

# service httpd start

Agar webserver langsung aktif ketika komputer direboot ulang, maka perlu diaktifkan secara otomatis agar di load ketika komputer hidup. Jalankan perintah

#chkconfig httpd on

Instalasi dan Konfigurasi Freeradius

Radius Server Freeradius merupakan paket bagian dari instalasi Linux. Sekarang saatnya untuk melakukan konfigurasi freeradius agar bisa melakukan autentikasi hotspot user.Untuk konfigurasi minimum lakukan beberapa hal berikut :

Lakukan editing file di bagian /etc/raddb/clients.conf

client 127.0.0.1
secret = testingaja
shortname =localhost
Untuk menambahkan user-user yang boleh mengakses hotspot kita lakukan editing dibagian /etc/raddb/users. contoh misalkan kita akan menambahkan user agus dengan password 123abc

agus Auth-Type := Local, User-Password == “123abc”
Simpan perubahan yang dilakukan, dan jalankan freeradius-nya.

# service radiusd start

Agar freeradius langsung aktif  ketika komputer direboot ulang, maka perlu diaktifkan secara otomatis agar di load ketika komputer hidup. Jalankan perintah

# chkconfig radiusd on

Konfigurasi Wireless Access Point Linksys WAP54G

Untuk melakukan konfigurasi access point jenis ini, harus menggunakan CD Setup bawaan Linksys WAP54G. Sediakan komputer/laptop untuk mengkonfigurasinya. Hubungkan kabel UTP antara access point dan komputer/laptop dan masukkan CD Setup-nya.Yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasi :

SSID
Untuk Bagian Netwok Silakan pilih Autoconfiguration DHCP
Untuk bagian security penulis mendisable fitur tersebut.
Jika sudah selesai mengkonfigurasi, tahap akhir adalah menghubungkan PC Router yang telah kita install tadi dengan Wireless Accesspoint WAP54G dengan kabel UTP.Dalam kasus ini, kabel UTP akan dimasukkan ke  eth1 di PC Router.OK….. Sekarang tinggal kita mencoba apa konfigurasi kita berhasil atau tidak. Apa yang penulis tulis diatas adalah konfigurasi minimum, dan insyaallah bisa berjalan. Untuk konfigurasi yang lebih kompleks, ataupun dengan menggunakan distro linux yang lain, bisa dibaca di dokumentasi resmi di www.chillispot.info. Semoga tulisan ini bermanfaat.




Wireless LAN adalah jaringan nirkabel merupakan sebuah Lan dimana transmisi data (pemgiriman maupun penerimaan data) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan segaian besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media kable atau kawat.
Sedangkan pengertian lain wireless, dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data atau suara tanpa menggunakan media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan disana – sini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca, demi terbentuknya sebuah makalah yang lebih baik untuk kedepannya. Dan semoga dengan adanya wireless controller ini kita dapat mengetahui setiap orang yang akan menggunakan wireless hotspot tersebut, dimana orang yang akan menggunakan wireless ini akan ditanya username dan password, sehingga kita bisa mengontrol siapa saja yang menggunakan jaringan wireless.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar