Analisis Perancangan Jaringan
Komputer
Tentang
Setting Wireless Controller
Tugas ini
Dibuat Sebagai Tugas Mata
Kuliah Analisis Perancangan Jaringan
Komputer Semester Januari
- Juli 2014
Oleh :
VICE
PRAMUTIA DOLLY (1107012/2011)
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah
SWT, karena dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah dari dosen mata kuliah Analisis Perancangan Jaringan Komputer.
Dalam penyusunan makalah ini banyak
pihak yang membantu maka melalui makalah
ini pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dosen pembimbing mata kuliah Analisis Perancangan
Jaringan Komputer.
2.
Kedua orang tua
yang selalu memberikan doa restunya sehingga makalah ini dapat dibuat dengan baik.
3.
Rekan - rekan yang selalu memberikan dorongan dan
mendampingi penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman,
serta para dosen pembimbing khusus nya yang membimbing dibidang pendidikan yang bersifat membangun tentunya sangat
penulis perlukan demi terbentuknya makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
Penulis,
Padang 06
Mei 2014
Vice Pramutia Dolly
1107012
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Berkembangnya teknologi yang baru tidak
selalu berarti teknologi yang lebih konvensional lantas ditinggalkan.
Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan teknologi yang lama kedua hal ini
saling melengkapi, teknologi baru tidak akan bisa dikembangkan tanpa adanya
teknologi yang lama. Dan yang terpenting, diantara sederatan teknologi baru
yang kini sedang berkembang, banyak diantaranya yang saling melengkapi sistem
satu sama lain. Sebagai contoh, teknologi wireless bisa membantu aplikasi dalam
teknologi satelit relai.
Wireless merupakan jaringan tanpa kabel
yang merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan
jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi
atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat
terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel
tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa
kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.
Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang
wireless yang marak digunakan dalam perkembangan teknologi dan komunikasi
sekarang ini.
Batasan masalah dalam makalah ini
mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas
perlu dibatasi agar pembahasan lebih terfokus. Karena itu, penulis membatasi
masalah mengenai wireless pengertian
wireless LAN, cara konfigurasi dan aplikasi-aplikasi WLAN.
1.
Mengetahui
pengertian wireless
2.
Mengetahui
keunggulan wireless
3.
Mengetahui
kelemahan wireless
4.
Memahami
langkah – langkah konfigurasi Access Point Controller
Dengan
mempelajari tentang wireles controller ini diharapkan kita mengetahui apa itu
pengertian wireless, keunggulan dari wireless, kelemahan wireless serta langkah
– langkah untuk mengkonfigurasi access point controller. Dan dengan menggunakan wireless controller ini kita dapat
mengetahui setiap orang yang akan menggunakan wireless hotspot tersebut,
dimana orang yang akan menggunakan wireless ini akan ditanya username dan
password, sehingga kita bisa mengontrol siapa saja yang menggunakan jaringan
wireless.
Wireless
dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan
dua piranti untuk bertukar data atau suara tanpa menggunakan media kabel. Data
dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan
ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan
teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu
secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2
piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server
dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang
bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel-kabel ini tidak
melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini
dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan
tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi
nirkabel.
Kekurangan
teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel
pada piranti lainnya.
Wireless, atau nirkabel adalah suatu komunikasi
antar dua titik atau lebih dimana gelombang elektromagnetik (bukan melewati
kabel) membawa signal sebagian atau seluruh bagian dari jalur kamunikasi.
Beberapa model peralatan wireless diantaranya adalah :
• Telepon selular dan radio panggil (pager) – dimana
menyediakan sambungan untuk aplikasi bergerak dan musah dibawa baik untuk
perorazngan maupun bisnis.
• Global Positioning System (GPS) – memberikan
kemudahan pengguna seperti pengemudi mobil, truk, pilot pesawat terbang, kapten
kapal laut untuk memastikan letak posisi mereka di permukaan bumi.
• Alat-alat komputer tanpa kabel – seperti mouse dan
keyboard tanpa kabel sehingga membuqat keleluasaan bergerak bagi pengguna.
• Telepon Cordless – telepon standar namun dapat
digunakan tanpa kabel. Berbeda dengan telepon selular, cordless memiliki batas
jangkauan dan membutuhkan terminal yang tersambung dengan jaringan kabel
telepon.
• Remote control – berupa suatu alat tanap kabel
yang dapat mengendalikan sesuatu, misalnya mainan atau televisi dan radio.
• Two-way Radio – termasuk di dalamnya wakie-talkie
atau layanan radio amatir (HT-handy-talkie) selayaknya pada komunikasi lainnya.
• Satellite television – memberikan kemampuan bagi
penonton di hampir seluruh lokasi untuk memilih ratusan lebih saluran
komunikasi yang berbeda.
• Wireless LAN – memberikan fleksible dan
realibilitas utnuk para pengguna komputer dalam bisnis maupun non bisnis.
Wireless LAN adalah jaringan nirkabel merupakan
sebuah Lan dimana transmisi data (pemgiriman maupun penerimaan data) dilakukan
melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan segaian besar
keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media
kable atau kawat.
Wireless local area network (LAN Nirkabel) adalah
sistem komunikasi data yang fleksibel yang dapat diimplementasikan sebagai
perpanjangan atau pun sebagai alternatif pengganti untuk jaringan kabel LAN.
Dengan menggunakan teknologi frekuensi radio, wireless LAN mengirim dan
menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan akan
sambungan kabel. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat mengkombinasikan
antara konektivitas data dengan mobilitas user.
Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses
informasi tanpa harus mencari tempat sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan
network manager bisa menset up atau menambah jaringan tanpa harus melakukan
instalasi atau pun penambahan kabel. Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan
seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila
dibandingkan dengan jaringan kabel tradisional.
Mobility: Sistem wireless LAN bisa menyediakan user
dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi.
Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas
pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel.
Installation Speed and Simplicity: Instalasi sistem
wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan
penarikan kabel yang melalui atap atau pun tembok.
Installation Flexibility: Teknologi wireless
memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat
dicapai dengan jaringan kabel.
Reduced Cost-of-Ownership: Meskipun investasi awal
yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih
tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun
bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka secara
signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis
yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka
keuntungan jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan wired LAN.
Scalability: Sistem wireless LAN bisa
dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan
pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari
jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke
full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan
roaming dalam area yang luas.
Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi
milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan
batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power
dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang
dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai hal dimungkinan terjadi pada
lapisan fisik, antara lain:
Interception
atau penyadapan.
Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak
asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di
internet. Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh tools tools
tersebut.
Injection
Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan
dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak
ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan
koneksi saat itu.
Jamming.
Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja
maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut.
Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di
minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga
penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan
nirkabelnya.
Locating
Mobile Nodes.
Dengan berbagai software, setiap orang mampu
melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap
Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan
peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda
posisi.
Access
Control.
Dalam membangun jaringan wireless perlu di design
agar dapat memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak
dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik.
Hijacking.
Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi
pada wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan
terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan
melakukan pencurian atau modifikasi informasi.
Pada lapisan MAC (data layer) juga terdapat
kelemahan yakni jika sudah terlalu banyak node (client) yang menggunakan
channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama, maka bandwidth yang mampu
dilewatkan akan menurun. Selain itu MAC address sangat mudah di spoofing
(ditiru atau di duplikasi) membuat banyak permasalahan keamanan. Lapisan data
atau MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam implementasi keamanan wifi
berbasis WPA Radius (802.1x plusTKIP/AES).
Berikut ini merupakan hasil eksperimen, yang dilakukan
di Magister Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada. Selaku IT Support di FMIPA
termasuk di M.Kom UGM. Dengan mengambil berbagai informasi khususnya
dokumentasi yang tercantum di website www.chillispot.info, akhirnya wireless
access point controller menggunakan chillispot berhasil dilakukan. Dengan
adanya controller ini, setiap orang yang akan menggunakan wireless hotspot akan
ditanya username dan password, sehingga kita bisa mengontrol siapa saja yang
menggunakan jaringan wireless. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para insan
di dunia Teknologi informasi khususnya dunia Jaringan Komputer.
Silahkan
baca langkah-langkah di bawah ini :
Spesifikasi Hardware Untuk
Eksperimen
Intel
Pentium III 667 Mhz
RAM
512 Mb
Hardisk
40 Gb
Access
Point Model Linksys WAP54G
Network
Interface Card (NIC) berjumlah 2 buah merek Realtek 8139
Dari
dokumentasi yang ditemukan di website chillispot, kebutuhan hardware komputer
bisa lebih rendah dari spesifikasi komputer diatas.
Persiapan Pendahuluan
Sebelum
menginstall chillispot, kita memerlukan hardware dan software berikut ini:
PC
yang telah terpasang 2 buah NIC. Dalam kasus kita kali ini menggunakan NIC
Realtek 8139
CD
installer Linux Redhat Enterprise 4 ES.
File
Chillispot untuk Linux Redhat. File tersebut bisa diperoleh melalui situs www.chillispot.info.
Untuk kali ini kita menggunakan versi binary rpm (chillispot-1.1.0.i386.rpm)
yang sebenarnya diperuntukkan untuk Redhat 9, tapi disini kita mencoba untuk
menginstallkan pada Redhat Enterprise 4
Instalasi
Linux Redhat 4
PC yang telah terpasang 2 buah NIC, kita install
dengan menggunakan Linux Redhat Enterprise 4 ES. Untuk instalasi pilih ”custom
instalation”, karena nanti kita akan memilih paket-paket yang diperlukan saja. Ketika
sedang dalam proses instalasi Linux Redhat ada beberapa opsi yang bisa kita
pilih : Instalasi Type pilih “custom instalation” Sedangkan untuk bagian
“Network Configuration” adalah seperti berikut ini :
eth0 merupakan jalur keluar untuk chillispot yang
terhubung dengan jaringan internet. Bisa menggunakan konfigurasi static ataupun
dhcp. Dalam kasus ini untuk eth0 penulis menggunakan IP : 10.6.6.254, NETMASK :
255.255.0.0. Jika anda mencobanya, silakan sesuaikan dengan IP dan NETMASK di
rumah atau kantor anda,eth1 merupakan jalur masuk untuk chillispot yang akan kita
hubungkan dengan access point Linksys WAP54G.
eth1 tidak usah kita konfigurasi IP-nya,karena nanti
secara otomatis akan dikonfigurasi oleh chillispot.
Untuk
konfigurasi yang lain adalah :
HOSTNAME:gw.wifimkom.ugm
GATEWAY:
10.6.1.254
Primary
DNS: 172.16.30.7
Untuk
Bagian HOSTNAME, GATEWAY, Primary DNS, sesuaikan dengan tempat anda. Bagian
Firewall bisa kita pilih “enable firewall”, sedangkan nuntuk bagian selinux
penulis memilih untuk men-”disable” saja.
Untuk pilihan paket-paket yang diistall, paket freeradius
dan webserver jangan lupa untuk dimasukkan. Jika instalasi sudah selesai,
reboot komputer dan login sebagai root.
Instalasi dan Konfigurasi
Chillispot
File
Chillispot yang telah didownload dalam bentuk rpm kita installkan pada Redhat
Linux Enterprise 4 ES.
#
rpm -ivh chillispot-1.1.0.i386.rpm
Setelah file chillispot tersebut sukses kita
install, selanjutnya kita akan konfigurasi file tersebut di bagian
/etc/chilli.conf. Dalam kasus ini Chillispot, Webserver dan Radiusserver
(Freeradius) terinstall pada komputer yang sama. Jadi konfigurasi file
chilli.conf adalah seperti dibawah:
radiusserver2
127.0.0.1
radiussecret
testingaja
dhcpif
eth1
uamserver
https://192.168.182.1/cgi-bin/hotspotlogin.cgi/
uamsecret
testingaja
radiusserver1
127.0.0.1
Konfigurasi diatas adalah konfigurasi minimum, untuk
konfigurasi lebih kompleks,silakan baca dokumentasinya di www.chillispot.info.
Setelah selesai melakukan konfigurasi, simpan file konfigurasi
tersebut.Kemudian jalankan chillispot dengan mengetikkan
#service
chilli start
agar
chillispot langsung aktif ketika komputer direboot ulang, maka perlu diaktifkan
secara otomatis agar di load ketika komputer hidup. Jalankan perintah
#
chkconfig chilli on
Konfigurasi Firewall
Konfigurasi firewall sangat penting dilakukan untuk
melakukan proteksi chillispot dari traffic internet yang tidak kita percayai.
Untuk memudahkan kita dalam melakukan seting firewall, kita bisa menggunakan
scripts firewall milik chillispot. Scripts tersebut bisa ditemukan di
usr/share/doc/chillispot-1.1.0/firewall.iptables. Kita bisa edit scripts
tersebut sesuai dengan keinginan kita. Kemudian kita copy scripts tersebut ke /etc/init.d,
langkah-langkahnya kira kira seperti dibawah ini :
#/etc/init.d/iptables
stop
#/usr/share/doc/chillispot-1.1.0/firewall.iptables
#
/etc/init.d/iptables save
Perintah
diatas mempunyai maksud, pertama kita hentikan firewall yang sudah berjalan,
kemudian kita jalankan firewall yang baru dan yang terakhir simpan.
Agar
chillispot bisa melakukan forwarding paket, Opsi IP Forwarding kita hidupkan di
kernel dengan melakukan editing di /etc/sysctl.conf/
net.ipv4.ip_forward
= 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1.
Agar
konfigurasi di /etc/sysctl.conf bisa aktif, kita bisa reboot server tersebut atau bisa juga dengan menjalankan
perintah :
#
/sbin/sysctl – p
Instalasi dan Konfigurasi UAM Web
Server
Syarat pertama yang harus dilakukan adalah dengan
menginstallkan apache web server di Linux. Kemudian kita akan melakukan
konfigurasi apache agar mampu melakukan request username dan password dari
client wireless. Ketika melakukan instalasi chillispot, file hotspotlogin.cgi
yang diperlukan dalam eksperimen ini otomatis diletakkan di
/usr/share/doc/chillispot-1.1.0/hotspotlogin.cgi. Yang perlu kita lakukan
adalah mengcopy file hotspotlogin.cgi ke dalam direktori web. Defaultnya
biasanya terletak di /var/www.
#cd
/usr/share/doc/chillispot-1.1.0
#cp
hotspotlogin.cgi /var/www/cgi-bin
Setelah
itu edit terlebih dahulu file hotspotlogin.cgi. Edit bagian
$userpassword=1;
$uamsecret
= “testingaja”
setelah
diedit seperti dibagian atas simpan dan jalankan Apache websernya
#
service httpd start
Agar
webserver langsung aktif ketika komputer direboot ulang, maka perlu diaktifkan
secara otomatis agar di load ketika komputer hidup. Jalankan perintah
#chkconfig
httpd on
Instalasi dan Konfigurasi
Freeradius
Radius
Server Freeradius merupakan paket bagian dari instalasi Linux. Sekarang saatnya
untuk melakukan konfigurasi freeradius agar bisa melakukan autentikasi hotspot
user.Untuk konfigurasi minimum lakukan beberapa hal berikut :
Lakukan
editing file di bagian /etc/raddb/clients.conf
client
127.0.0.1
secret
= testingaja
shortname
=localhost
Untuk
menambahkan user-user yang boleh mengakses hotspot kita lakukan editing
dibagian /etc/raddb/users. contoh misalkan kita akan menambahkan user agus
dengan password 123abc
agus
Auth-Type := Local, User-Password == “123abc”
Simpan
perubahan yang dilakukan, dan jalankan freeradius-nya.
#
service radiusd start
Agar
freeradius langsung aktif ketika
komputer direboot ulang, maka perlu diaktifkan secara otomatis agar di load
ketika komputer hidup. Jalankan perintah
#
chkconfig radiusd on
Konfigurasi Wireless Access Point
Linksys WAP54G
Untuk melakukan konfigurasi access point jenis ini,
harus menggunakan CD Setup bawaan Linksys WAP54G. Sediakan komputer/laptop
untuk mengkonfigurasinya. Hubungkan kabel UTP antara access point dan
komputer/laptop dan masukkan CD Setup-nya.Yang perlu dilakukan adalah
mengkonfigurasi :
SSID
Untuk
Bagian Netwok Silakan pilih Autoconfiguration DHCP
Untuk
bagian security penulis mendisable fitur tersebut.
Jika
sudah selesai mengkonfigurasi, tahap akhir adalah menghubungkan PC Router yang
telah kita install tadi dengan Wireless Accesspoint WAP54G dengan kabel
UTP.Dalam kasus ini, kabel UTP akan dimasukkan ke eth1 di PC Router.OK….. Sekarang tinggal kita
mencoba apa konfigurasi kita berhasil atau tidak. Apa yang penulis tulis diatas
adalah konfigurasi minimum, dan insyaallah bisa berjalan. Untuk konfigurasi yang
lebih kompleks, ataupun dengan menggunakan distro linux yang lain, bisa dibaca
di dokumentasi resmi di www.chillispot.info. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wireless LAN adalah jaringan nirkabel merupakan
sebuah Lan dimana transmisi data (pemgiriman maupun penerimaan data) dilakukan
melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan segaian besar
keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media
kable atau kawat.
Sedangkan
pengertian lain wireless, dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah
teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data atau suara tanpa
menggunakan media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya
tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio
(seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Penulis
sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan disana – sini. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca, demi terbentuknya
sebuah makalah yang lebih baik untuk kedepannya. Dan semoga dengan adanya
wireless controller ini kita dapat mengetahui setiap orang
yang akan menggunakan wireless hotspot tersebut, dimana orang yang akan
menggunakan wireless ini akan ditanya username dan password, sehingga kita bisa
mengontrol siapa saja yang menggunakan jaringan wireless.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar