Minggu, 29 Desember 2013

Ethernet

ETHERNET

Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.


Ethernet menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.


Ethernet juga menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan.


Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:

• 10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
• 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
• 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
• 10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:
• Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
• Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
• Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
• Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.

LAYER DATALINK DAN PROTOCOL ETHERNET


1.    Layer Datalink
a.       Ulasan mengenai Layer Datalink
Layer Datalink adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggung jawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal.
Dan dari Layer Datalink sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4), Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link, dan memiliki address secara fisik yang sudah dikodekan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address).
b.      Fungsi Layer Datalink
1.      Bridge, Switch
2.      Grouping data secara logical (Framing)
3.      Menggabungkan paket menjadi byte dan byte menjadi frame
4.      Menyediakan akses ke media menggunakan alamat MAC
5.      Melakukan pedeteksian kesalahan bukan perbaikan
c.       Layer Datalink mempunyai beberapa sarana, sebagai berikut
1.      Memungkin lapisan atas untuk mengakses media dengan teknik seperti framing
2.      Mengendalikan data bagaimana ditempatkan pada media dan diterima dari media mengguanakan teknik seperti media access control dan error detection.

d.      Istilah khusus pada Layer Datalink
1.      Frame – Datalink layer PDU (Protocol Data Unit = Output dari protocol yang berbeda disetiap layer)
2.      Media atau medium (physical) – Physical berarti untuk transfer informasi antara dua node
3.      Node – Layer 2 notasi untuk perangkat jaringan yang terhubung ke media umum
4.      Jaringan (Physical) – Dua atau lebih node yang terhubung ke media umum
e.       Protocol – protocol Datalink
1.      Point to point dan multi point links
2.      Link –link dengan nilai a yang besar (missal : satelit) dan kecil (koneksi langsung jarak pendek)
3.      Operasi Half-duplex dan full duplex
4.      Interaksi primary-secondary (missal : host-terminal) dan peer (missal computer-komputer).
Dan pada datalink juga ada sejumlah protocol-protokol telah dipakai secara luas dimana-mana :
1.      High-level Data Link Control(HDLC)
2.      Advanced Data Comunication Control Procedures
3.      Link Access Procedure, Balanced(LAP-B)
4.      Synchronous Data Link Control(SDLC).
2. Protocol Ethernet
Protokol Ethernet diciptakan oleh perusahaan Xerox sekitar tahun 1970. Pada tahun 1980, perusahaan Xerox bersama dengan perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC) dan Intel menciptakan spesifikasi Ethernet versi-2 yang kompatibel dengan spesifikasi IEEE 802.3. Ethernet adalah nama standard yang paling populer untuk menghubungkan komputer pada sebuah jaringan lokal Local Area Network (LAN). Ethernet kadang-kadang digunakan untuk menyambung sebuah komputer ke Internet, melalui sebuah router, modem ADSL, atau perangkat wireless. Namun, jika Anda terhubung satu komputer ke Internet, Anda mungkin tidak menggunakan Ethernet sama sekali. Nama Ethernet berasal dari konsep fisik dari eter, medium yang pernah untuk membawa cahaya melalui gelombang ruang.
Ethernet yang paling umum adalah 100baseT. Ini mendefinisikan data kecepatan 100 megabits per detik, berjalan pada pasangan kawat yang diplintir (twisted pair), dengan konektor RJ-45 di ujungnya. Topologi Jaringan adalah sebuah bintang (star), dengan switch atau hub dipusat masing-masing bintang (star), dan akhir node (perangkat dan switch tambahan) di ujungnya.
a. Jenis – jenis Ethernet
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:
1.       10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
2.       100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
3.       1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
4.       10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
b. Media transmisi Ethernet
1. Coaxial, kabel coaxial(CoaX), kabel yang memiliki 2 buah layer yakni pertama adalah konduktor tembaga dari luar dan yang kedua adalah anyaman tembaga yang membungkus lapisan pertama. Dengan anyaman yang ada itu dapat mengurangi noise dari luar dan EMI yang dapat menyebabkan interferensi jika  kabel bedekatan yang sedang mentransfer data yang dapat mengakibatkan crash di antara data-data.
2. UTP (unshielded twister pair )
Kabel UTP mempunyai ciri :
PELINDUNG INTERFERENSI : tidak ada (rentan terhadap EMI)
MAKS. BANDWITH : 100 Mbps
MAKS. KABEL : 100 meter
SOKET : RJ-45 (RJ = Registered Jack)
BIAYA : murah
TOPOLOGI FISIK : Star, Extended Star, Tree
INSTALLASI : Mudah
3. Serat Optic (fiber-Optic)
Kabel ini terbilang teknologi yang baru gencar - gencarnya. Kabel yang terbuat dari kaca yang sangat kecil ini memiliki kemampuan yang sangat cepat dalam pengiriman data serta memiliki keuntungan untuk menampung jumlah pemakai yang banyak yakni mehabiskan tempat yang lebih sedikit karena ukuran kabel yang sangat kecil.
c. Frame Ethernet
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:


Referensi :

http://dwicminny.blogspot.com/2011/10/keamanan-komputer.html

http://bangorejobelajar.blogspot.com/2013/04/materi-layer-datalink-dan-protocol.html 

http://nasahaki-komputer.blogspot.com/2012/09/pengantar-jaringan-ethernet.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar